Sejarah Candi Cangkuang Garut
Selasa, 06 Januari 2015
0
komentar
Setelah menikmati Indahnya Curug Cihanyawar Garut, mencoba Wisata Paralayang Gunung Haruman dan jalan-jalan ke Curug Citiis Garut sambil mencari Batu Akik Garut, kali ini Tempat Wisata di Garut akan memperkenalkan satu-satunya Candi yang berada di Jawa Barat yaitu Candi Cangkuang Garut.
Pengaruh dan budaya Hindu / Budha juga masuk ke Kota Garut. Hal ini terbukti dari sebuah peninggalannya berupa candi, yakni Candi Cangkuang Garut. Bila anda singgah di Kota Garut, sempatkanlah untuk mengenal sebuah peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh dan menjadi bukti peradaban manusia.
Pengaruh dan budaya Hindu / Budha juga masuk ke Kota Garut. Hal ini terbukti dari sebuah peninggalannya berupa candi, yakni Candi Cangkuang Garut. Bila anda singgah di Kota Garut, sempatkanlah untuk mengenal sebuah peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh dan menjadi bukti peradaban manusia.
Bangunan bersejarah, sebuah peninggalan pada masa Hindu/Budha, tepatnya peninggalan tersebut dibuat sekitar abad ke VIII. Yakni sebuah candi di Kampong Pulo, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Candinya sendiri lebih dikenal dengan Candi Cangkuang. Dinamakan Candi Cangkuang karena terletak di Desa Cangkuang.
Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar yang ada di Jawa Barat, antara lain Gunung Haruman, Gunung Kaledong, Gunung Mandalawangi, dan Gunung Guntur. Kata Cangkuang sendiri oleh masyarakat sekitar diyakini berasal dari tanaman sejenis pandan yang banyak terdapat disekitar makam Embah Dalem Arief Muhamad, yang merupakan leluhur masyarakat Kampong Pulo.
Daun cangkuang tersebut biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuat tudung, tikar dan bisa juga dimanfaatkan untuk bungkus gula aren.
Daun cangkuang tersebut biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuat tudung, tikar dan bisa juga dimanfaatkan untuk bungkus gula aren.
Cagar budaya Candi Cangkuang ini terletak disebuah daratan yang berada di tengah danau kecil (dalam Bahasa Sunda disebut Situ), sehingga untuk dapat sampai ke candi tersebut harus memanfaatkan rakit yang dibuat dari pohon bambu.
Selain candi peninggalan zaman Hindu/Budha tersebut, di pulau itu juga terdapat sebuah pemukiman adat Kampong Pulo, yang juga menjadi bagian dari kawasan Cagar Budaya tersebut.
Candi Cangkuang ditemukan kembali oleh tim sejarah Leles pada tanggal 9 desember 1966. Pada awalnya yang ditemukan adalah makam dan arca Syiwa. Makam yang dimaksud adalah makam Arief Muhammad yang dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai leluhur mereka dan makam tersebut berada di dekat ditemukannya Candi.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sejarah Candi Cangkuang Garut
Ditulis oleh Paket Wisata Ciwidey
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://tempatwisatadi-garut.blogspot.com/2015/01/sejarah-candi-cangkuang-garut.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Paket Wisata Ciwidey
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar