Hutan Mati Gunung Papandayan Garut
Rabu, 27 Mei 2015
0
komentar
Banyak pendaki yang tertarik dengan Gunung Papandayan Garut, terutama dengan adanya pemandangan yang eksotik dan sangat menarik salah satunya Hutan Mati atau Dead Forest yang sering digunakan untuk foto prewedding dikarenakan nuansa yang luar biasa dari pemandangan yang dihasilkan oleh ratusan pohon mati yang terkena debu pada letusan gunung Papandayan Garut beberapa tahun yang lalu.
Tiket Masuk Gunung Papandayan saat ini adalah tujuh ribu lima ratus rupiah untuk turis lokal dan seratus lima puluh ribu rupiah bagi turis mancanegara. Sejak HDG Team Trip Planner sebagai satu-satunya pemandu wisata yang paling berpengalaman dan terbaik di Garut melakukan sosialisasi dan membuat publikasi besar-besaran tentang berbagai tempat wisata di Garut, wisatawan ke objek wisata Gunung Papandayan meningkat cukup signifikan.
Tiket Masuk Gunung Papandayan saat ini adalah tujuh ribu lima ratus rupiah untuk turis lokal dan seratus lima puluh ribu rupiah bagi turis mancanegara. Sejak HDG Team Trip Planner sebagai satu-satunya pemandu wisata yang paling berpengalaman dan terbaik di Garut melakukan sosialisasi dan membuat publikasi besar-besaran tentang berbagai tempat wisata di Garut, wisatawan ke objek wisata Gunung Papandayan meningkat cukup signifikan.
Hutan Mati merupakan tempat wisata di Garut menaik yang terletak di gunung Papandayan Garut, gunung Papandayan berada di ketinggian 2665 mdpl, lokasinya tidak jauh dari camping ground Pondok Saladah. Hutan Mati papandayan Garut terkenal karena keindahannya pemandangannya, yaitu berdirinya pohon-pohon kayu yang sudah mati terbakar akibat letusan gunung Papandayan. Beberapa stasiun televisi swasta nasional pernah meliput keindahan alam gunung Papandayan, di antaranya Jejak Petualang Trans7 dan Metro TV.
Jika di lihat dari gambar hasil jepretan kamera, Hutan Mati di Papandayan ini sepertinya angker dan menyeramkan. Namun tidak demikian kenyataannya, deretan kayu cantigi yang telah mati itu menyuguhkan panorama alam yang menakjubkan.
Untuk bisa sampai di Hutan Mati gunung Papandayan, jalur pendakiannya tidak terlalu sulit. Bahkan bisa ditempuh oleh anak-anak, jadi gunung Papandayan Garut cocok untuk pendaki pemula. Jalur pendakian menuju hutan mati melewati Kawah Gunung Papandayan yang tidak terlalu nanjak. Selanjutnya setelah melewati kawah terdapat dua jalur, jalur kiri merupakan jalur pendek, namun cukup berbahaya dan tidak direkomendasikan karena tebingnya curam sehingga mengancam keselamatan pendaki. Jalur ke sebelah kanan jaraknya lumayan jauh, melewati hutan Cantigi, jalan berbatu dan cukup lebar. Jalur ini biasa digunakan untuk mencapai area camping Pondok Saladah. Jalur lengkapnya bisa dilihat di artikel gunung Papandayan yang sudah pernah dipublikasikan sebelumnya.
Sampai di Lawang Angin, wisatawan atau pendaki gunung Papandayan diharuskan melapor di Pos 2 gunung Papandayan. Di situ terdapat persimpangan, jalur lurus menuju Pangalengan sedangkan ke Hutan Mati harus melewati jalur ke sebelah kiri. Tidak jauh dari Pos 2, pengunjung Hutan Mati akan sampai di camping groung Pondok Saladah Papandayan Garut. Dari Pondok Saladah, Hutan Mati sudah terlihat, jalan menuju Hutan Mati dari Pondok Saladah juga jelas.
Kalau merasa belum yakin berwisata ke Hutan Mati di gunung Papandayan Garut sendirian, anda bisa minta bantuan pemandu wisata gunung Papandayan di lokasi parkir Papandayan, tepatnya di pos penitipan motor dan helm, di situ biasanya pemandu wiasata Papandayan biasa nongkrong.
Jika di lihat dari gambar hasil jepretan kamera, Hutan Mati di Papandayan ini sepertinya angker dan menyeramkan. Namun tidak demikian kenyataannya, deretan kayu cantigi yang telah mati itu menyuguhkan panorama alam yang menakjubkan.
Untuk bisa sampai di Hutan Mati gunung Papandayan, jalur pendakiannya tidak terlalu sulit. Bahkan bisa ditempuh oleh anak-anak, jadi gunung Papandayan Garut cocok untuk pendaki pemula. Jalur pendakian menuju hutan mati melewati Kawah Gunung Papandayan yang tidak terlalu nanjak. Selanjutnya setelah melewati kawah terdapat dua jalur, jalur kiri merupakan jalur pendek, namun cukup berbahaya dan tidak direkomendasikan karena tebingnya curam sehingga mengancam keselamatan pendaki. Jalur ke sebelah kanan jaraknya lumayan jauh, melewati hutan Cantigi, jalan berbatu dan cukup lebar. Jalur ini biasa digunakan untuk mencapai area camping Pondok Saladah. Jalur lengkapnya bisa dilihat di artikel gunung Papandayan yang sudah pernah dipublikasikan sebelumnya.
Sampai di Lawang Angin, wisatawan atau pendaki gunung Papandayan diharuskan melapor di Pos 2 gunung Papandayan. Di situ terdapat persimpangan, jalur lurus menuju Pangalengan sedangkan ke Hutan Mati harus melewati jalur ke sebelah kiri. Tidak jauh dari Pos 2, pengunjung Hutan Mati akan sampai di camping groung Pondok Saladah Papandayan Garut. Dari Pondok Saladah, Hutan Mati sudah terlihat, jalan menuju Hutan Mati dari Pondok Saladah juga jelas.
Kalau merasa belum yakin berwisata ke Hutan Mati di gunung Papandayan Garut sendirian, anda bisa minta bantuan pemandu wisata gunung Papandayan di lokasi parkir Papandayan, tepatnya di pos penitipan motor dan helm, di situ biasanya pemandu wiasata Papandayan biasa nongkrong.
Jika anda ingin berwisata dan jalan-jalan ke Kawah Gunung Papandayan serta menikmati indahnya beberapa area dengan pemandangan luar biasa disana, kami sarankan untuk menghubungi Pemandu Wisata terbaik yang ada di Garut yaitu HDG Team Trip Planner yang sudah berpengalaman dan satu-satunya operator paling lengkap dan provider terbaik yang ada di Garut di alamat website www.hdgteam.com atau www.hoteldigarut.net
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hutan Mati Gunung Papandayan Garut
Ditulis oleh Paket Wisata Ciwidey
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tempatwisatadi-garut.blogspot.com/2015/05/hutan-mati-gunung-papandayan-garut.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Paket Wisata Ciwidey
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar